Prestasi SMPN 1 Malang di tingkat Provinsi & Nasional Banggakan Kota Malang

Sekolah yang terletak di Jl.Lawu No.12 Malang ini telah mengukir banyak prestasi di bidang akademik maupun non akademik. Tak tanggung-tanggung, prestasi dari siswa siswi SMP Negeri 1 Malang ini telah melampaui tingkat provinsi maupun nasional dan mengharumkan nama kota Malang.

Apa saja prestasi yang pernah didapat siswa-siswi SMP Negeri 1 Malang ini?
1. Medali Emas di Olimpiade Fisika 2012 tingkat Nasional
2. Juara 1 Kosayu Basketball Competition tingkat Provinsi
3. Juara 3 Dempo Cup 2012 tingkat Provinsi
4. Juara 2 Lomba Desain Poster tingkat Provinsi
5. Harapan 3 Lomba Cimpta & Baca Puisi tingkat Provinsi
6. Juara 2 Olimpiade Biologi di MAN 3 tingkat Provinsi
7. Juara 3 Olimpiade Matematika 2013 tingkat Nasional
8. Juara 1 Olimpiade Matematika di SMAN 10 tingkat Provinsi
9. Juara 3 Olimpiade Matematika di SMAN 10 tingkat Provinsi
10. Juara 1 Water Rocket Competition tingkat Nasional
11. Best Desain Water Rocket Competition tingkat Nasional
12. dll

Selain di tingkat Provinsi dan Nasional, SMP Negeri 1 Malang juga mendapatkan banyak sekali prestasi di tingkat Kota Malang / Malang Raya setiap minggunya.
 

Malang Tempo Doeloe 2013 Ditiadakan, Setuju Atau Tidak?

Karena berdekatan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Festival Malang Tempo Doeloe pada tahun ini ditiadakan, Ngalamers.

MTD 2013 ditiadakan karena alasan keamanan. Menurut Ida Ayu Made Wahyuni selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kota Malang, jumlah pengunjung yang datang ke MTD yang mencapai 400 ribu hingga 500 ribu per hari sangat rawan untuk dimanfaatkan berbagai kepentingan menjelang Pilkada.

Pilkada Kota Malang sendiri rencananya akan digelar pada 23 Mei mendatang. Sementara Festival Malang Tempo Doeloe biasanya digelar pada 22-25 Mei setiap tahunnya.

Bagaimana menurut Ngalamers sendiri? Setuju atau tidak jika MTD 2013 ditiadakan karena alasan berdekatan dengan Pilkada? Share opini kalian di kolom comment ya:)

dikutip dari http://halomalang.com/serba-serbi/MTD-2013-Ditiadakan-Setuju-Atau-Tidak dengan perubahan

Bahasa khas Kebanggan Kota Malang, Boso Walikan

Ngalamers yang asli Malang pasti sudah sangat familiar dengan boso walikan (osob kiwalan). Boso walikan memang sudah menjadi ciri khas Kota Malang, seperti halnya bakso dan apel. Beberapa boso walikan yang sering digunakan antara lain: ker  (rek), sam (mas), Ngalam (Malang), genaro (orang), kadit itreng (tidak ngerti), nakam (makan), nganal  (lanang), Ongis Nade (Singo Edan), dan masih banyak lagi.

Lantas pernahkah Ngalamers bertanya-tanya, bagaimana sejarah boso walikan ini? Siapa yang pertama menciptakan boso walikan? HaloMalang akan mecoba menjawab pertanyaan ini.

Menurut Pengamat sejarah dari Universitas Negeri Malang (UM), Dwi Cahyono, sejarah boso walikan dimulai pada saat jaman perjuangan Gerilya Rakyat Kota (GRK). Para pejuang pada saat itu menggunakan boso walikan sebagai alat komunikasi antar sesama pejuang serta sebagai identitas untuk mengenali lawan maupun kawan.

Pada saat itu, banyak sekali mata-mata Belanda yang berasal dari orang pribumi sendiri. Otomatis, komunikasi dalam Bahasa Jawa menjadi hal yang riskan karena para mata-mata itu juga pasti akan paham lantas akan membocorkannya pada pihak Belanda. Karena itu para pejuang menggunakan boso walikan untuk mengelabui para mata-mata sekaligus untuk meminimalisir bocornya strategi perjuangan para gerilyawan.

Namun boso walikan bukanlah bahasa sandi karena tetap menggunakan bahasa yang lazim digunakan, hanya cara membacanya yang diubah. Kata yang lazimnya dibaca dari kiri ke kanan dalam boso walikan dibaca dari kanan ke kiri. Bahasa yang bisa di-walik juga bisa berasal dari Bahasa Jawa maupun Bahasa Indonesia. Karena itu pula, boso walikan selalu berkembang karena pasti banyak kata-kata yang bisa di-walik. Namun, tentu tidak semua kata bisa seenaknya di-walik karena hanya kata-kata yang umum saja yang biasanya dibaca secara terbalik. Sebagai contoh, kata "komputer" tidak pernah diucapkan sebagai retupmok karena akan sulit pengucapannya dan tidak lazim digunakan.

Sayangnya, semakin sedikit saja kaum muda Ngalam yang mempraktekkan penggunaan boso walikan sehari-hari. Ayo Ngalamers, kita galakkan lagi penggunaan boso walikan supaya tidak punah ditelan jaman. Bagaimanapun, boso walikan merupakan ciri khas budaya Malang yang perlu dilestarikan.

Bakso President khas Malang, sudah Tersohor di Indonesia

Bakso President terletak di pinggir rel kereta api

Bakso President telah banyak dikenal masyarakat sebagai salah satu ikon wisata kuliner yang perlu dicoba ketika berkunjung ke Malang. Bakso President ini mulanya dijalankan oleh Abah Sugito dari berjualan bakso keliling pada tahun 1977, hingga pada akhirnya beliau m

endirikan sebuah warung sederhana pada tahun 1982 di belakang sebuah gedung bioskop yang kemudian beralih fungsi menjadi Mitra II Departemen Store.

Nama "Bakso President" ini memang sengaja diambil dari lokasinya yang terletak tepat di belakang Bioskop President kala itu untuk memudahkan pelanggan mengingat namanya. Seperti namanya, "Bakso President" ini bak bakso pelopor yang telah dikenal masyarakat terlebih dahulu dan mereknya atas Bakso President pun telah dipatenkan secara resmi di Dirjen HAKI.

Sejak dulu, kelezatan cita rasa Bakso President telah menyebar dari mulut ke mulut. Berbagai variasi menu yang asli dan khas Bakso President ini juga bisa dinikmati dengan harga yang pas. Bagi yang baru pertama kali berkunjung ke Bakso President, Ngalamers bisa mencoba menu pilihan paket yang telah tersedia 

Ngalamers yang tertarik untuk mencoba menikmati kelezatan asli dan utama cita rasa Bakso President ini bisa langsung ke pusatnya di belakang ex-Mitra II Departemen Store di Jalan S.P Sudarmo No. 55, Malang. Letaknya tepat di samping rel kereta api dan Ngalamers bisa mencapainya dengan menaiki angkutan AG/ADL/ASD/GA/AL dari terminal Arjosari. Cukup dengan memberitahu Pak Supir bahwa Ngalamers hendak menuju ke "Bakso President", maka beliau akan mengantarkan langsung di depan gang menuju lokasi.

Suasana di dalam Bakso President

Daftar Harga :
Bakso saja (bakso kecil 5 biji) Rp7.500
Bakso urat/tulang muda 5 biji Rp7.500
Bakso Campur biasa Rp7.000
Bakso Campur Hemat Rp5.000
Bakso Campur Super Rp10.500
Bakso Campur Spesial Rp15.000
Bakso Campur Jeroan Rp8.500
Harga satuan isi bakso Rp1.500-Rp5.500
Minuman (es dawet, jus alpukat, teh, dll ) Rp1.500-Rp4.000

Selain tekstur bakso yang empuk, Anda juga masih bisa menikmati lontong khas Malang sebagai pengganti Nasi. Kuah kaldu yang terbuat dari kaldu sapi asli membuat aroma dan lezatnya bakso ini menggilaa... !! Jangan sampai kelewatan menu kuliner ini di kota Malang ya!

Seporsi Bakso President

 dikutip dari berbagai sumber dengan pengeditan

Industri Keramik Dinoyo, bentuk Swadaya Masyarakat

Lokasinya terletak di Jl. MT Haryono Kelurahan Dinoyo. Dekat dengan sarana dan prasarana umum namun prasarana transportasinya kurang memadai, lebar jalan yang kurang memenuhi syarat sebagai lokasi yang strategis, dan area parkir yang tidak memadai.

Tenaga kerja sebagian besar terdiri dari keluarga dan tetangga sekitar sehingga industri ini dapat memberikan dampak yang cukup signifikan dalam peningkatan perekonomian masyarakat setempat. Memiliki prospek yang cukup bagus untuk dikembangkan karena tidak hanya dipasarkan dalam kota saja, namun jaringan pemasarannya sudah mencapai luar kota, bahkan luar negeri.

Produk kerajinan keramik ini adalah aneka souvenir pernikahan, tempat air, dll. Teknologi yang digunakan masih sederhana, bahan baku mudah didapatkan. Kendala yang dihadapi adalah masalah permodalan (meliputi keuangan dan peralatan) dan pemasaran hasil produksi, serta peningkatan sarana jalan untuk peningkatan kenyamanan konsumen.

Dikutip dari http://www.pemkot-malang.go.id/investasi/peluanginv_ind.htm

Kota Malang Mencetak Rekor MURI dengan Segudang Prestasi

Mengoleksi 560 prestasi selama satu tahun membawa Kota Malang menyabet penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Pencapaian rekor itu diserahkan langsung Manager Senior MURI Paulus Pangka kepada Walikota Malang Peni Suparto di Balai Kota Malang, Jumat (13/4/2012).

Paulus Pangka mengaku, sesuai sertifikat MURI dengan nomor 5377/MURI/2012, rekor tersebut semestinya diserahkan pada peringatan HUT Kota Malang 1 April 2012 lalu. Namun, maraknya aksi demontrasi menolak kebijakan kenaikan harga BBM menunda momentum penyerahan rekor ini.

"Ini prestasi yang luar biasa bagi Kota Malang," tegas Paulus sebelum menyerahkan rekor MURI kepada walikota Malang.

Menurut dia, pemecahan rekor dengan prestasi terbanyak ini juga didapatkan Kota Malang pada tahun 2011 lalu, dengan jumlah capaian sebanyak 492 prestasi. "Tahun ini jumlahnya bertambah menjadi 560 prestasi dalam satu tahun," tutur Paulus.

Deretan prestasi itu diantaranya, bidang kesenian, olahraga, pendidikan, dengan rincian 396 prestasi di ajang kompetisi tingkat Provinsi Jawa Timur, 154 tingkat nasional, dan 10 prestasi tingkat internasional.

Walikota Malang Peni Suparto malah mengaku was-was dengan perolehan rekor MURI ini. Sebab, untuk bisa mempertahankan di tahun mendatang merupakan usaha cukup berat. "Seperti tahun lalu, kita was-was apakah bisa mempertahankannya," ujar Peni terpisah.

Namun, lanjut Peni, kekhawatiran itu bisa terjawab dengan jumlah perolehan prestasi lebih dibandingkan tahun sebelumnya. Dirinya berharap tahun mendatang Kota Malang didukung partisipasi masyarakatnya bisa mempertahankannya.

"Kalau bisa bertambah lagi," cetusnya.